Jumat, 31 Desember 2010

Pergi

Tak kuat khayal ini merajut mimpi-mimpi.
Mata pun tak dapat bersatu dengan bunga tidur yang selalu indah.
Karena ku tahu dirimu telah menghilang dari hidup ku.
Kau hanya tinggal kan luka & tangis.
Esok tak akan ku biar kan ini terulang.
Akan ku warnai mimipi-mimpi ku dengan keindahan walaupun tanpa mu.

Kata-Kata Indah Sang Penyair

Walau hanya sekedar kata-kata saja.
Tak kau izinkan aku menguntai beberapa bait tentang hati.
Mata ku begitu gelap dengan air mata.
Sayap-sayap keindahan mu pun tiada temani kesedihan ku.
Malah hujan mengudang kedinginan membeku.
Tak mampu jua ku bakar api cinta ini.

Kamis, 30 Desember 2010

Kasidah Cinta


Bila cinta mu dapat membelah hati ini.

Memberi sakit bagai di serang beribu peluru.

Meneteskan derai darah bercucuran.

Dan mengotori tempat-tempat suci di atas singgasana yang bersayap anugrah.

Namun cintaku dapat menghilangkan kerekahan hati.

Memberi berjuta keindahan dengan keharuman bunga.

Meneteskan air mata nan penuh bahagia.

Dan menetapkan kesucian cinta itu di atas tahtahnya.

Rabu, 29 Desember 2010

Terlintas


Mungkinkah itu cinta...

Mungkinkah itu Angan...

Mungkinkah itu Mimpi...

Indah wajah mu...

Indah senyum mu...

Indah sifat mu...

Namun semua sia-sia tanpa cinta.

Bukanlah bahagia menunggu mu di sini.

Biarkan kejadian itu indah di tempatnya.

Kata-Kata Indah Sang Penyair

Waktu yang kini menjawab cerita cinta.
Semua berlalu & pergi dari sangkarnya.
Kesalahan itu tak dapat mengusir pergi kebenaran.
Pantasnya hukuman itu menyiksa diri ini.
Cinta, bila ada keabadian di hati mu...
Maka abadikan lah cinta ku.
Bersama waktu yang terus berjalan.

Selasa, 28 Desember 2010

Semerbak Indah


Ketika bunga melayu.
Tiada apapun lagi yg berkasih madu.
Ku harapkan penolong.
Sirami dgn air kasih sayang.
Taburi dgn pupuk cinta.
Agar jiwa ini tumbuh kuat.
Agar hati ini terselamatkan dr matinya rasa.
Meskipun ku harus menggugurkan dedaunan.
Itu untukmu nanti karena pantasmu.
Biarkan tumbuh yg baru.
Hingga berdaun & berbunga.
Kan bersemi & bermekaran kembali.
Menebarkan keharuman & keindahan.
Untuk kasih sayang & cinta.

Kata-Kata Indah Sang Penyair


Berjuta Bintang di langit.

Redup diam tak bersorak.

Tiada cahaya menentramkan hati.

Kesedihan membongkar hati ini.

Suara tangis perlahan mengisi keheningan ini.

Wahai Rembulan,dengarkanlah...

Hanya engkau yang tertinggal disana.

Hati ini sedih di tinggal kekasih hati.

Cinta telah pergi & berpaling.

Temanilah aku agar ku bisa menjaga hati ini.

Senin, 27 Desember 2010

Kata-Kata Indah Sang Penyair

Aku adalah aku.
Saya juga malam.
Tanpa keindahan.
Tanpa cinta.


Beri aku cahaya ..
Agar aku ada keindahan.
Beri aku cinta.
Agar aku ada cinta.


Hingga suatu hari nanti.
Malam-malam akan penuh cinta.
Dalam warna dengan cahaya malam yang indah.
Bagi aku dan kamu.

Semoga Saja

Tak mungkin bila ku pinta ampunan dari mu.
Melainkan pantasnya kata maaf yang terucap.
Maafkanlah...
Atas kesalahan ku.
Atas luka yang ku perbuat.
Maafkanlah...
Atas ucapan yang tak sejujurnya.
Atas cinta yang tak sesungguhnya.
Baiknya ku pergi sebelumnya semua terlambat.
Semoga kau dapat memaafkan ku.
Semoga kau mengerti maksut ku.

Diary 3

Entah mengapa
Cintamu pancarkan kesedihan
Resah gelisah mu
Menyentuh bathin ku
Kini tercipta perih
Detak jantung ini menyakitkan
Maaf atas yang tertuah
Antara aku dan kamu
Ku mencintaimu

Kamis, 23 Desember 2010

Diary 2

Embun pagi ini menenangkan hati yang kacau
Lagu-lagu burung merasuk ke telinga
Duduk manis menghadap mentari
Tercipta senyum dalam ruang hampa
Termenung ketika ku sadar dengan kesendirian ini
Tanpa apa-apa
Dan ku beranjak
Meninggalkan pagi
Menuju tidur setelah ku lelah dalam ketidaktahuan

Rabu, 22 Desember 2010

Diary 1

Air mata jatuh dalam kegelapan 
Hening kini merdu mendayu 
Bumi bercerita realita hidup
Atas jiwa-jiwa terlena dalam sepi
Menyedihkan tak ada harapan dalam kenyataaan
Kenangan indah terbawa senyum
Kesedihan terhanyut dalam mata terpejam

Kamis, 02 Desember 2010

Jiwa Hitam

Kau tak kan menemukan apa-apa.

Dari diriku kini sampai seterusnya.
Telah mati jiwaku kini.
Mentaripun tak mampu menyusup masuk ke jiwa.
Hati ini tak umpanya lembah dunia kegelapan.
Bersarang laba-laba dgn ditemani sang alam.
Bertajuk kelembaban disertai kedinginan malam.
Terang tidak hidup dalam kegelapan.
Aku hidup hanya sia-sia.
Tempat kegelapan berapi menunggu diujung waktu.