Kini sang fajar kian membakar jiwanya.
Bersama sayap-sayap burung patah.
Rumput-rumput yang kering.
Daun-daun layu berguguran.
Dimana letak cinta itu.
Bisakah ia temukan itu lagi.
Di kesunyian ia kini.
Seperti yang ia impikan.
Dan dalam doa terdahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN PERGUNAKAN KOTAK KOMENTAR DENGAN BIJAK dan BERSAHABAT.
JANGAN GUNAKAN CARA SPAM,karena SPAMMER adalah PECUNDANG.
JANGAN menyertakan LINK HIDUP,karena komentar Anda akan dilaporkan sebagai SPAM dan akan DIHAPUS, Terimakasih.
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda Dibawah ini :