Senin, 20 Juni 2011

Bunga Pujangga

Bunga yang terus melayu
Hingga pagi tak pernah membawa harapan
Seakan mati dalam hangatnya sinar mentari
Menyisir bekas-bekas luka

Dahulu hingga kini
Pagi seakan cerah tanpa kehangatan
Keindahan tak pernah membalut sepi
Sampai di batas terik berganti senja

Serak-serak binatang latah menunjukkan malam
Penuh dengan kegelapan
Di balik cahaya-cahaya sang bulan
Cinta berisak lirih

Asa yang memanah bintang-bintang
Menunggu balasan tapi tak dapat menggapainya
Embun pagi buta basahi bumi
Dan bunga pun melayu bersama pagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN PERGUNAKAN KOTAK KOMENTAR DENGAN BIJAK dan BERSAHABAT.
JANGAN GUNAKAN CARA SPAM,karena SPAMMER adalah PECUNDANG.
JANGAN menyertakan LINK HIDUP,karena komentar Anda akan dilaporkan sebagai SPAM dan akan DIHAPUS, Terimakasih.
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda Dibawah ini :